Interview dalam Penelitian

INterviewSedikit menggaris bawahi apa yang aku baca hari untuk menyegarkan pengetahuan ku tentang data genaration activities:

Dalam sebuah proses pengumpulan data dengan menggunakan teknik interview perlu diperjelas dua hal berikut ini: Mode dan Tipe dari inteview yang akan dilaksanakan. Mode intevinterview bisa berupa, face-to-face, synchronous or asynchronous computer mediated interview seperti misalnya menggunakan online chat, email, atau forum, atau bisa juga by phone. Sedangkan tipe interview, kita kenal ada 3 macam: Structured, Semistrutured, dan Juga Unstructured Interview.

Pada Structured interview, setiap ‘interviewee’ di beri pertanyaan yg sama baik itu kalimat pertanyaannya sampai pada urutan pertanyaannya pun sama. Structured interview bias diibaratkan dengan menjawab pertanyaan yg suda tertulis (misal soal pilihan ganda/uraian) hanya saja dijawab tidak dengan tulisan tapi dengan lisan. Kegiatan structured interview ini akan sangat menguntugkan bila akan dilakukan analisa hasil wawancara dengan melakukan coding karena pertanyaan dapat diantisipasi dengan pengelompokan sesuai dengan coding yg diharapkan. Namun demikian tipe wawancara semacam ini sangatlah tidak alami dan kaku. Disamping itu juga tidak akan banyak menggali data karena pewawancara cenderung hanya mengikuti pertanyaan yg sudah terantisipasi dan tersusun sebelum wawancara dilaksanakan. Sehingga kemungkinan akan adanya topic wawancara yg dapat berkembang selama proses wawancara sama sekali diabaikan.

Sedangkan pada Semi-strutured Interview, pewawancara berbekal seperangkat pertanyaan-pertanyaan inti yg kelak dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangan proses wawancara. Seperangkat pertanyaan-pertanyaan tadi dibuat untuk lebih mengarahkan kegiatan wawancara dan percakapan dalam wawancara, sehingga benar-benar mengarah pada perolehan data yg diharapkan didapat oleh seorang peneliti untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitiannya. Beda nya dengan structured interview, pada semi-strutured interview ini pewawancara akan dapat dengan leluasa menindak lanjuti topik-topik terkait yang mungkin muncul dalam wawancara. Sehingga dengan demikian kemungkinan menggali data yang lebih banyak dapat terjadi selama wawancara. Namun demikian tantangan yg harus dihadapi oleh peneliti adalah kegiatan data analisis yg akan jauh lebih memakan waktu dan pikiran dibandingkan dengan menganalisa data structured interview. Hasil Interview dengan tipe ini, menghendaki peneliti untuk lebih jeli didlam mengelompokkan data hasil interview yg telah diperoleh, meencari pola dan keterkaitan antar data, melakukan ‘coding’ serta, kemudian melakukan Interpretasi data. Yang kesemuanya itu butuh kejelian, keluasan wawasan, dan pemahaman mendalam dari seorang peneliti; dimana ketiganya akan sangat terasah dengan cara semakin banyak melakukan kajian literature.

Tipe ketiga adalah unstructured interview. Tipe wawancara semacam ini banyak di gunakan oleh para etnographers yang ingin mengumpulkan data dalam waktu yang lama dan dalam jumlah yang besar. Dalam kegiatan interview semacam ini peneliti tidak menentuyangkan pertnyaan akan digunakan dalam wawancara. Peneliti hanya perlu membuat strategi bagaimana agar supaya data dapat diperoleh melalui percakapn dengan subject penelitian. Caranya? Topiknya? Kapan? Semuanya terserah dengan kondisi di lapangan. Tantangan seorang peneliti dengan tipe wawancara semacam ini adalah harus benar-benar focus dengan pertanyaan penelitiannya agar dapat menganalisia dan menghubung-hubungkan data yang mungkin didapat dilapangan, serta lebih jauh menggali data yang ditemui dilapangan agar benar-benar menjawab pertanyaan penelitiannya.

———————————————————————————————

(Gibson & Brown, 2009, Working with qualitative data, london: SAGE)